Sultravisionary.id,Kendari – Lonjakan kasus bunuh diri di Jembatan Teluk Kendari dalam beberapa waktu terakhir mengguncang kesadaran publik Sulawesi Tenggara.
Tragedi demi tragedi yang terjadi di ikon kota tersebut tak hanya menyisakan duka, tetapi juga menyuarakan kegentingan, kesehatan mental masyarakat sedang dalam kondisi darurat.
Menanggapi situasi ini, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Halu Oleo, melalui Menteri Isu Strategis dan Analisis Kebijakan Publik, Muhamad Hairun, mendesak Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Pemerintah Kota Kendari untuk segera mengambil langkah nyata.
“Fenomena ini tidak boleh kita normalisasi. Satu nyawa yang hilang karena kegagalan sistem adalah kehilangan besar bagi kita semua. Pemerintah harus hadir secara nyata untuk melindungi kesehatan mental warganya,” tegas Hairun dalam pernyataannya, Selasa (4/6).
BEM UHO mengajukan empat langkah strategis yang dinilai mendesak untuk diimplementasikan:
1. Penyediaan layanan psikiater secara rutin dan gratis di titik-titik publik strategis, khususnya sekitar Jembatan Teluk Kendari.
2. Pendirian posko konseling psikologis yang dapat diakses masyarakat secara terbuka, sebagai ruang aman untuk mereka yang tengah berada dalam tekanan mental.
3. Kampanye dan edukasi kesehatan mental secara berkala dengan melibatkan institusi pendidikan, tokoh agama, komunitas, hingga warga umum.
4. Pemasangan pengamanan tambahan dan CCTV di area jembatan sebagai upaya preventif untuk memantau dan mencegah aksi berbahaya.
Menurut Hairun, kesehatan mental tak boleh lagi menjadi isu pinggiran. Ia menegaskan bahwa pencegahan jauh lebih penting daripada penanganan, dan bahwa aspek psikologis harus menjadi bagian dari prioritas pembangunan daerah.
“Kami siap menjadi mitra aktif pemerintah dalam edukasi dan sosialisasi isu ini. Kesehatan mental bukan hanya soal individu, ini adalah tanggung jawab kolektif,” pungkasnya.
Dengan seruan ini, BEM UHO berharap pemerintah tidak tinggal diam, melainkan mengambil peran aktif untuk membangun sistem pendukung yang mampu menyelamatkan nyawa sebelum semuanya terlambat.