Sultravisionary.com: – Pada hari Jum’at tanggal 16 September 2024, suasana di Rumah Sakit RAHA kembali memanas setelah seorang keluarga pasien mengalami kemarahan yang meluap-luap. Kejadian ini berawal ketika pasien yang merupakan orang tua dari pelapor membutuhkan penanganan darurat. Sayangnya, pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit, terutama oleh dokter dengan inisial W, dinilai sangat mengecewakan.
Menurut keterangan yang diperoleh oleh media, pelapor telah meminta bantuan untuk segera menangani orang tua mereka yang sedang dalam kondisi kritis. Namun, tanggapan dari dokter tersebut tidak hanya terlambat, tetapi juga disertai dengan perkataan yang kasar. Hal ini memicu kemarahan pelapor, yang merasa bahwa waktu yang sangat berharga telah terbuang sia-sia. Hal itu dibuktikan juga dengan video pendek yang diterima oleh media.
Pada akhirnya, pasien yang dirawat di ruangan Flamboyan tidak dapat bertahan dan meninggal dunia. Kesedihan dan kemarahan keluarga pasien memuncak, dan mereka mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap pelayanan yang diterima.
“Bapaku mau mati itu ee, baru dia tidak pergi-pergi juga itu dokter” Ujar Ian keluarga korban dengan nada keras dan rasa kecewa.
Pihak rumah sakit RAHA dan dokter yang terlibat belum memberikan pernyataan resmi mengenai insiden ini. Namun, kejadian ini menyoroti pentingnya pelayanan kesehatan yang responsif dan empati terhadap pasien serta keluarganya, terutama dalam situasi darurat.
Investigasi terhadap insiden ini diharapkan dapat dilakukan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan dan untuk memberikan kejelasan serta keadilan bagi pihak yang merasa dirugikan.