Sultravisionary.id,Kendari – Menandai 100 hari masa kepemimpinannya, Wali Kota Kendari Siska Karina Imran secara resmi meluncurkan layanan darurat 112, sebuah terobosan penting untuk memperkuat sistem respons cepat terhadap berbagai kondisi darurat di Kota Kendari.
Peluncuran berlangsung meriah di Hotel Claro Kendari, Selasa (10/6/2025), dihadiri ribuan peserta serta sejumlah tokoh penting dari pusat dan daerah.
Di antaranya Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Prof. Akmal Malik, Perwakilan Dirjen Infrastruktur Digital Kemenkominfo Aam Sofyan, Sekda Kota Kendari Asrun Lio, Wakil Wali Kota Sudirman, dan Ketua DPRD Kota Kendari La Ode Inarto.
“Ini bukan sekadar seremoni. Layanan 112 adalah wujud nyata komitmen kami dalam menjamin setiap warga mendapat akses cepat terhadap bantuan saat keselamatan dan nyawa dipertaruhkan,” tegas Siska Karina Imran dalam sambutannya.
Layanan 112 merupakan Nomor Tunggal Panggilan Darurat (NTPD) nasional yang disediakan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital. Masyarakat cukup menghubungi satu nomor untuk melaporkan kebakaran, kecelakaan, bencana alam, gangguan keamanan, hingga kondisi darurat medis.
Menariknya, layanan ini bebas pulsa dan tetap bisa diakses meski ponsel terkunci, tidak ada sinyal operator lokal, atau tidak memiliki pulsa, menjadikannya solusi darurat yang inklusif dan efisien.
Dalam kesempatan tersebut, Kemenkominfo juga menyerahkan sertifikat keanggotaan jaringan nasional layanan darurat 112 kepada Pemkot Kendari, menandakan secara resmi integrasi Kendari ke dalam sistem darurat nasional.
Kepala Dinas Kominfo Kota Kendari, Sahuriyanto Meronda, menjelaskan bahwa sebelum peluncuran, pihaknya telah menggelar bimbingan teknis (bimtek) kepada seluruh OPD terkait.
“Sistem ini sudah terintegrasi dari operator call center ke dispatcher, lalu diteruskan ke instansi yang menangani seperti kepolisian, pemadam kebakaran, atau layanan medis. Semua telah disiapkan melalui pelatihan SDM, infrastruktur, dan SOP,” jelas Sahuriyanto.
Peluncuran NTPD 112 ini menjadi salah satu pencapaian utama dalam 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari. Program ini disebut mencerminkan semangat baru dalam pelayanan publik yang transparan, cepat, dan berbasis digital.
