Sultravisionary.id,Kendari – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, terkesan dengan kualitas dapur Makan Bergizi (MBG) binaan Kadin Sulawesi Tenggara (Sultra). Hal itu ia sampaikan usai meninjau langsung dapur MBG yang berlokasi di Kelurahan Anawai, Kecamatan Wua-wua, Kota Kendari, Rabu (27/8/2025).
Menurut Anindya, kelengkapan fasilitas dan tata kelola dapur MBG di Sultra sudah setara dengan skala industri. Ia menyebut, dapur tersebut memiliki gudang penyimpanan bahan makanan, ruang pengolahan, dapur masak, ruang penyiapan makan, ruang medis, ruang rapat, hingga jalur distribusi yang tertata rapi agar penyediaan makanan bisa berlangsung cepat dan higienis.
“Kesiapan Satgas Gotong Royong bersama Kadin Sultra patut diapresiasi. Dapur MBG ini sangat representatif, bahkan mampu memproduksi lebih dari yang ditargetkan,” ujar Anindya.
Awalnya, satu dapur MBG hanya dirancang untuk menyuplai sekitar 500 paket makanan bergizi per hari. Namun, dengan kelengkapan fasilitas yang ada, Anindya optimistis kapasitasnya bisa mencapai 5.000 paket per hari.
“Ini contoh kemitraan luar biasa dari Kadin Sulawesi Tenggara. Kami berharap generasi muda bisa merasakan manfaat maksimal dari program MBG Presiden Prabowo. Cita-cita kami, Kadin Indonesia bisa membangun 1.000 dapur MBG di seluruh Indonesia, yang mampu menyuplai kebutuhan gizi 1 juta pelajar usia dini setiap hari. Targetnya, Oktober 2025 semua dapur sudah rampung,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Kadin Sultra Anton Timbang menegaskan pihaknya berkomitmen menuntaskan program MBG di wilayah Sultra. Dari 65 dapur yang diusulkan, sekitar 25 unit telah disetujui, dan 5 di antaranya siap beroperasi pada akhir Agustus 2025.
“Semua dapur MBG yang kami jalankan berstandar nasional, sesuai arahan Badan Gizi Nasional, Satgas Pangan, dan Satgas Gotong Royong. Personel dan fasilitas yang disiapkan benar-benar memenuhi standar pelayanan,” kata Anton.
Anton menambahkan, program MBG merupakan wujud nyata dukungan Kadin Sultra terhadap upaya pemerintah dalam pemenuhan gizi pelajar. Ia optimistis keberadaan dapur MBG mampu mencetak generasi emas Indonesia di masa depan.
“Kami percaya, setiap anak Indonesia berhak mendapatkan makanan bergizi untuk menunjang prestasi. Karena itu, kami akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah maupun nasional demi keberlanjutan program ini,” pungkas Anton Timbang.
Laporan: Reza