Sultravisionary.id: Mekkah – Ibadah umrah menjadi salah satu momen yang penuh makna bagi umat Muslim. Rangkaian umrah dimulai dari miqat, tempat jamaah berniat untuk menunaikan ibadah. Di sini, jamaah memasuki tahap ihram, yakni mengenakan pakaian khusus — kain putih tanpa jahitan untuk pria dan pakaian yang menutup aurat bagi wanita — serta menjaga larangan ihram, seperti tidak memotong rambut, kuku, atau melakukan hubungan suami istri.
Tahapan berikutnya adalah tawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran dimulai dari Hajar Aswad, sambil membaca doa atau dzikir. Setelah itu, jamaah melaksanakan sa’i, berjalan tujuh kali antara Bukit Safa dan Marwah, diiringi doa di setiap lintasan. Rangkaian umrah ditutup dengan tahallul, yaitu memotong rambut sebagai tanda berakhirnya larangan ihram.
Selain ibadah utama, di Mekkah terdapat sejumlah amalan sunnah yang sangat dianjurkan, seperti shalat fardu di Masjidil Haram, shalat sunnah di Multazam, minum air zamzam, berdoa di Hijr Ismail, dan melaksanakan tawaf sunnah.
Madinah – Meski umrah tidak dilaksanakan di Madinah, kota ini tetap menjadi tujuan penting jamaah untuk memperbanyak ibadah. Salah satunya adalah ziarah ke Masjid Nabawi dan shalat di Raudah, tempat yang diyakini mustajab untuk berdoa. Jamaah juga dianjurkan memberi salam kepada Rasulullah ﷺ, Abu Bakar, dan Umar bin Khattab.
Shalat di Masjid Nabawi memiliki keutamaan besar, dengan pahala setara seribu kali shalat di masjid lain, kecuali Masjidil Haram. Selain itu, ziarah ke tempat bersejarah di Madinah juga menjadi amalan mulia, seperti Masjid Quba yang pahalanya setara dengan umrah, Masjid Qiblatain, Makam Baqi’, dan Gunung Uhud yang menjadi lokasi makam para syuhada.
Ibadah umrah bukan sekadar perjalanan spiritual, tetapi juga sarana untuk meneladani sejarah Islam dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT melalui amalan-amalan sunnah di dua kota suci, Mekkah dan Madinah.
Rangkaian Umrah dan Amalan Sunnah di Tanah Suci
