KENDARI – Jumlah kunjungan wisatawan di Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir.
Kepala Dinas Pariwisata Sultra, Belli mengakui penurunan jumlah wisatawan terjadi baik dari wisatawan luar daerah maupun wisatawan lokal yang melakukan perjalanan antar destinasi di Sultra.
Ia membeberkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei 2025 menunjukkan adanya tren penurunan pergerakan wisatawan di wilayah Bumi Anoa.
“Memang ada tren penurunan wisatawan yang berkunjung di Sulawesi Tenggara. Situasi ekonomi yang tengah lesu membuat masyarakat lebih memprioritaskan kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, dan papan, sebelum mengalokasikan dana untuk berwisata,” ungkap Belli saat ditemui di salah satu hotel di Kendari, Kamis (2/10/2025).
Belli menjelaskan, data BPS mencatat wisatawan berdasarkan pergerakan antar kabupaten. Misalnya, wisatawan dari Konawe yang berkunjung ke Toronipa belum sepenuhnya teridentifikasi dalam data tersebut.
Namun, dari hasil Monitoring Pergerakan Wisatawan (MPD), tren penurunan wisatawan diperkirakan mencapai 5 hingga 10 persen.
“Biasanya kami di Dinas Pariwisata akan melakukan evaluasi setelah data setahun penuh tersedia. Dari Januari hingga Desember 2025 akan terlihat tren sesungguhnya dan faktor penyebab penurunan,” jelasnya.
Meski terjadi penurunan, beberapa destinasi tetap menjadi favorit kunjungan wisatawan. Kota Kendari tercatat sebagai daerah dengan kunjungan terbanyak, disusul Kota Baubau. Tren kunjungan wisatawan didominasi oleh wisata kuliner.
“Banyak wisatawan lokal dari Konawe Selatan, Konawe, hingga Konawe Utara datang ke Kota Kendari untuk berwisata kuliner,” pungkas Belli.