KENDARI –
Dalam upaya menekan laju penularan HIV/AIDS di Kota Lulo, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melaksanakan kegiatan Kampanye dan Sosialisasi Pemberian PrEP pada Pasangan ODHIV, yang digelar di salah satu hotel di Kendari, Kamis ( 17/ 7/2025 ).
Kegiatan ini menyasar puluhan peserta yang merupakan kelompok dengan risiko tinggi terpapar HIV, sebagai bagian dari strategi aktif Pemkot Kendari dalam memutus mata rantai penyebaran virus.
PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis) adalah metode pencegahan penularan HIV yang ditujukan kepada orang yang belum terinfeksi HIV namun memiliki pasangan dengan status HIV positif atau berada dalam situasi berisiko tinggi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, Hasria, SKM, M.AP, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kasus HIV di Kota Kendari masih menunjukkan tren meningkat.
Pada tahun 2022 ditemukan 290 kasus baru, 321 kasus pada 2023, 311 kasus di tahun 2024, dan hingga Juni 2025, tercatat 131 kasus baru. Total kumulatif kasus HIV di Kota Kendari hingga Mei 2025 mencapai 2.023 kasus.
“Angka ini sangat mengkhawatirkan. Maka dari itu, kolaborasi antar pemerintah, LSM, organisasi profesi, serta masyarakat menjadi kunci untuk menekan penyebaran HIV,” ujar Hasria.
Ia menekankan bahwa penanggulangan HIV/AIDS perlu dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan, mengusung nilai kemanusiaan, keadilan, kesetaraan gender serta prinsip sukarela dan kerahasiaan.
Melalui pendekatan PrEP, masyarakat yang belum terinfeksi HIV namun berada dalam kelompok resiko tinggi diberikan akses pencegahan lebih awal.
Program pemberian PrEP di Kota Kendari sendiri telah berjalan sejak Juni 2024. Hingga saat ini, sebanyak 344 orang telah menerima manfaat dari program ini.
Tak hanya itu, Hasria juga mengajak pelaku usaha, khususnya pengelola hotel dan tempat hiburan malam, untuk turut serta dalam pencegahan HIV/AIDS dengan memberikan akses layanan skrining dan edukasi kepada pengunjung maupun pekerja.
“Beberapa tempat hiburan malam di Kendari sudah sangat kooperatif dalam upaya ini. Namun kami berharap seluruh pelaku usaha bisa ambil bagian dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan aman dari HIV,” lanjut Hasria.
Ia berharap kampanye ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam menghadapi tantangan kesehatan masyarakat, khususnya dalam mencegah penyebaran HIV.
“Penularan HIV ayo kita cegah, agar masyarakat hidup sehat,” pungkasnya.