Sultravisionary.id,Kendari – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara, H. Muhamad Saleh, menyampaikan apresiasi atas capaian utusan Sultra dalam Kompetisi Film Pendek dan berhasil masuk nominasi untuk dua kategori, yakni kategori Film Dokumenter dan Kategori Film Fiksi.
Hal ini diketahui setelah pengumuman tujuh nominator terbaik dalam Kompetisi Film Islami Tingkat Nasional Tahun 2025. Pengumuman dilakukan bersamaan dengan pembukaan Expo Syiar Budaya Islam di Auditorium H.M. Rasjidi, Jalan MH Thamrin Nomor 6, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025).
“Selamat kepada dua utusan Sultra yang mengikuti Kompetisi Film Pendek Islami, dan berhasil masuk nominasi untuk dua kategori sekaligus. Semoga ini menjadi motivasi bagi yang lain untuk terus mengembangkan diri dan ide dalam menghasilkan karya-karya yang lebih bermutu,” ungkap Saleh, Rabu (5/11/2025).
Kakanwil mengatakan, Kompetisi Film Pendek Islami (KFPI) merupakan salah satu langkah dan upaya pemerintah untuk memberikan semangat baru kepada para generasi muda untuk menyampaikan pesan-pesan religius, pesan-pesan kebangsaan dan moderasi beragama lewat media sosial.
“Generasi milenial hari ini lebih banyak aktivitasnya di media sosial ketimbang di media-media lain. Kita sangat berharap melalui KFPI lewat media sosial, akan meningkatkan semangat, gairah kita dalam menyiarkan ajaran agama. Sekaligus memperkokoh semangat nasionalisme dan komitmen kebangsaan kita,” ujar Kakanwil.
Menurutnya, KFPI berhasil meningkatkan gairah masyarakat dalam berdakwah melalui film. Seni dan budaya yang telah mengakar di hati masyarakat berperan strategis dalam pengembangan syiar Islam sekaligus media dakwah untuk menumbuhkan kecintaan kepada tanah air sekaligus meningkatkan iman dan taqwa.
“KFPI mampu meningkatkan gairah dakwah masyarakat. KFPI ini sangat baik dan positif serta menjadi sarana efektif dalam meningkatkan kecintaan kepada bangsa dan negara,” ungkapnya.
Diketahui, kompetisi ini merupakan bagian dari upaya Kemenag memperkuat ekosistem dakwah kreatif. Tahun ini, sebanyak 83 karya dari 34 Provinsi diajukan peserta, dengan 71 di antaranya lolos tahap kurasi nasional. Karya tersebut terdiri atas 55 film dokumenter, 13 film fiksi, dan 3 film animasi.
Penilaian dewan juri tidak hanya menyoroti aspek teknis sinematografi, tetapi juga kekuatan ide, pesan, dan nilai kemanusiaan yang diusung. “Kompetisi ini sekaligus menjadi ruang pembelajaran bagi sineas muda untuk terus berinovasi dan memperdalam makna keislaman dalam karya mereka.
Adapun nominator untuk masing-masing kategori diantaranya :
Kategori Film Dokumenter
1. Belangikhan dari Provinsi Lampung
2. Kita Sadela dari Provinsi Lampung
3. Braen dari Provinsi Jawa Tengah
4. Pekandeana Ana-Ana Maelu dari Provinsi Sulawesi Tenggara
Kategori Film Fiksi
1. Cahaya Ilmu dari Provinsi Sumatera Utara
2. Cahaya Untuk Nur dari Provinsi Sulawesi Tenggara
Kategori Film Animasi
1. Cahaya Ilahi dari Provinsi Jawa Timur
Laporan: Reza











