KONAWE RAYA

Cekcok Viral di Jalur Trans Sulawesi, Sopir dan Anggota Komcad Akhirnya Berdamai

62
×

Cekcok Viral di Jalur Trans Sulawesi, Sopir dan Anggota Komcad Akhirnya Berdamai

Share this article

 

Sultravisonary.id,Kendari – Video cekcok antara seorang sopir pengguna jasa pincara dan pria berpakaian loreng yang viral di media sosial akhirnya berujung damai. Insiden tersebut terjadi pada Jumat, 11 April 2025, di Jalur Trans Sulawesi, tepatnya di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara (Konut).

Dalam video yang berdurasi masing-masing 2 menit 11 detik dan 1 menit 30 detik, terlihat adu argumen antara kedua pihak. Sopir yang kesal tampak meluapkan emosinya kepada pria berbaju loreng yang belakangan diketahui merupakan anggota Komponen Cadangan (Komcad) bernama Dedi.

Sudah Damai Tanpa Paksaan

Dandim 1430 Konut Letkol Arh Pramono membenarkan bahwa kedua pihak telah menyelesaikan masalah secara damai.

“Iya, sudah damai. Sopir bersedia meminta maaf secara langsung dan juga kepada pihak TNI AD atas insiden tersebut,” ujar Letkol Pramono saat dikonfirmasi via WhatsApp.

Ia menambahkan, perdamaian dilakukan tanpa paksaan dari pihak mana pun. Kedua belah pihak juga sepakat untuk tidak menempuh jalur hukum, baik pidana maupun perdata.

“Mereka membuat surat pernyataan perdamaian serta permohonan maaf atas beredarnya video yang sempat viral,” lanjutnya.

Komcad Bukan TNI Aktif

Menanggapi pertanyaan publik soal status pria berpakaian loreng dalam video, Danrem 143/Halu Oleo, Brigjen TNI R Wahyu Sugiarto, menegaskan bahwa pihaknya telah menurunkan Polisi Militer (PM) untuk menyelidiki insiden tersebut.

“Kalau dia anggota TNI dan terbukti bersalah, pasti saya proses. Tapi coba dicek ke Dandim, itu tentara atau bukan,” ujarnya.

Letkol Pramono kemudian memastikan bahwa Dedi bukan anggota TNI aktif, melainkan anggota Komcad komponen cadangan yang dilibatkan dalam situasi tertentu dan bukan bagian dari militer reguler.

“Sesuai surat perintah (Sprin), sebenarnya tidak ada penugasan untuk Komcad. Keberadaan Dedi di lokasi merupakan inisiatif Babinsa yang mengajaknya,” jelasnya.

Kronologi Cekcok

Insiden bermula ketika kendaraan milik sopir tersebut diparkir di posisi yang menghalangi akses kendaraan lain yang hendak naik-turun dari pincara. Warga yang kesal melaporkan kejadian itu, dan Dedi anggota Komcad berinisiatif mencari pemilik kendaraan.

“Menurut informasi dari Kepala Desa, kendaraan itu menghalangi jalan. Komcad ini kemudian mencari sopirnya. Soal apakah bannya dikempesin atau tidak, masih simpang siur. Tapi video itu akhirnya viral,” terang Letkol Pramono.

Ia menegaskan bahwa insiden ini menjadi pelajaran bersama, terutama karena kesan yang timbul di publik seolah-olah TNI bersikap arogan.

“Padahal Dedi itu bukan tentara aktif. Kami sudah minta kepada sopir untuk tidak menyebarluaskan insiden ini secara berlebihan,” tambahnya.

Saat ini, proses klarifikasi dan perdamaian sedang dilakukan secara formal di Kendari. Kedua pihak disebut telah menyadari kesalahan masing-masing dan siap meredam polemik yang sempat mencuat.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *