Sultravisionary.id,Kendari – Puluhan mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) menggelar aksi unjuk rasa menolak hasil Pemilihan Rektor (Pilrek) UHO 2025. Aksi ini berlangsung di kawasan kampus, menyusul dugaan kecurangan dan intervensi birokrasi yang dianggap mencederai demokrasi dan merusak marwah perguruan tinggi.
Para demonstran menilai proses Pilrek UHO kali ini tidak dilakukan secara transparan dan sarat dengan pelanggaran prosedur.
“Kami menilai proses pemilihan Rektor UHO penuh dengan kecurangan dan cawe-cawe birokrasi kampus. Ini jelas mencoreng nama baik UHO sebagai institusi akademik,” ujar Ferli Muhammad Nur, Ketua BEM Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UHO sekaligus Jenderal Lapangan aksi, dalam orasinya, Kamis (26/6/2025).
Mahasiswa juga membawa spanduk dan poster berisi tuntutan seperti “KBM UHO Menggugat! Tolak Hasil Pilrek, Menteri Tinjau Ulang!” Mereka mendesak Mendikbudristek RI agar segera meninjau ulang seluruh proses Pilrek UHO yang dinilai tidak demokratis.
Ferli menegaskan bahwa mahasiswa menolak hasil Pilrek yang dinilai tidak sesuai prosedur dan mendesak agar pelantikan rektor yang dijadwalkan pada 2 Juli 2025 ditunda hingga ada kejelasan dan transparansi.
“Jika kita ingin melahirkan pemimpin kampus yang bersih dan visioner, maka harus lahir dari proses yang juga bersih, transparan, dan sesuai regulasi. Bukan dari proses yang cacat demokrasi,” tegasnya.
Aksi protes tersebut berlangsung tertib dan damai, di bawah pengawalan ketat aparat keamanan kampus dan kepolisian. Mahasiswa juga menyatakan akan terus mengawal isu ini hingga ada kejelasan sikap dari pihak kampus dan pemerintah pusat.
“Jika tuntutan kami tidak ditanggapi, kami akan terus menggelar aksi. Kami tidak akan tinggal diam ketika kampus kami dipermainkan,” tutup Ferli.
Mahasiswa berharap pemerintah, khususnya Kemendikbudristek, tidak menutup mata terhadap proses Pilrek UHO yang dinilai sarat pelanggaran etika dan demokrasi kampus.