Sultravisionary.id,Kolaka Utara – Praktik penyelundupan Bahan Bakar Minyak (BBM) ilegal kembali mencuat di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra). Kali ini, penyelundupan diduga melibatkan ratusan jeriken berisi solar dengan total volume mencapai 10 ton.
Yang mengejutkan, solar ilegal tersebut disebut-sebut milik seorang oknum anggota kepolisian berinisial U yang bertugas di wilayah Kolaka Utara.
“Solarnya Pak U. Disuplai dari salah satu gudang di Sulawesi Selatan,” ungkap sumber terpercaya yang enggan disebutkan identitasnya kepada media ini.
Informasi yang beredar menyebutkan, solar tersebut dibongkar secara diam-diam di sekitar perairan Desa Lambai, Kecamatan Lambai, dengan memanfaatkan kapal kecil dan jalur laut terpencil guna menghindari pantauan aparat penegak hukum.
Modus ini dinilai rapi dan terorganisir, memanfaatkan titik-titik rawan pengawasan serta jalur distribusi yang sulit dijangkau. Penyelundupan seperti ini tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga berpotensi merugikan negara miliaran rupiah serta mengganggu distribusi energi nasional.
“Ini bukan sekadar kejahatan ekonomi. Ini ancaman terhadap kedaulatan energi negara,” kata seorang aktivis lingkungan di Kolut.
Saat dikonfirmasi, anggota polisi berinisial U memberikan pernyataan yang terkesan menghindar.
“Belum tentu itu barangnya adik,” singkat
